Candi Astano
Oleh JhekosCandi Astano ditemukan pada tahun 1934 oleh F.M.Schnitger. F.M.Schnitger merupakan orang pertama yang menghubungkan kawasan komplek candi Muaro Jambi dengan kerajaan Melayu (Mo-lo-yeu), seperti disebutkan dalam naskah Cina pada abad XVII. Sebenarnya F.M.Schnitger merupakan orang ketiga berhasil menemukan reruntuhan kawasan percandian Muaro Jambi, setelah sebelumnya ada S.C.Crooke seorang perwira angkatan laut kerajaan Inggris pada tahun 1883. Lalu seorang kebangsaan Belanda bernama T.Adam pada tahun 1921, dan barulah sekitar tiga belas tahun kemudian F.M.Schnitger berhasil menambahkan informasi tentang nama-nama candi dikomplek percandian tersebut termasuk candi Astano.
Candi Astano merupakan salah satu candi yang terdapat dikawasan percandian Muaro Jambi, yang terletak tepat ditepi danau Kelari. Bangunan candi Astano berada diatas lahan yang agak tinggi dikelilingi parit buatan, dan pada
koordinat 01°28'28.9" LS dan 103°40'43.8" BT adalah lokasi tepatnya candi Astano.
Dilihat dari bentuk dan struktur susunan bata menunjukan bentuk yang sekarang ini merupakan pengembangan dan perluasan bangunan yang disesuaikan dengan kebutuhan pada masa itu. Bangunan pertama sebagai yang tertua dan tertinggi berada ditengah, sedangkan bangunan kedua dan ketiga mengapit disebelah timur dan barat bangunan pertama yang merupakan bagian dari candi Astano.
Dilokasi bangunan candi ini pun ditemukan beberapa benda purbakala lainnya yang terkait dengan candi Astano, beberapa diantaranya adalah:
- Dua buah Padmasana dari bahan batu
Padmasana berfungsi sebagai Lapik atau dudukan Arca. Bentuk Padmasana pada bagian atas berdenah lingkaran dengan hiasan Padma (Teratai) ganda disekelilingnya, sedangkan bagian bawah berbentuk bujur sangkar dengan hiasan garis-garis horizontal.- Arca batu
- Pipisan
- Lesung batu
- Manik-manik
- Dan sejumlah Keramik Asing maupun Lokal
Baca juga artikel tentang Candi Muaro Jambi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar