Sendiri!!!
By JhekosSendiri, ketika kita terdiam sendiri tanpa kawan atau seorang pun didekat kita, pasti angan, hati dan pikiran kita akan lebih mudah untuk fokus berpikir dan mengenang semua yang baru saja atau telah lama terjadi dalam setiap langkah dan laku diri kita sendiri. Terkadang kita bahagia, senang, malu, takut dan bahkan sedih saat mengingat semua kejadian yang sudah lewat itu, rasanya ingin sekali mengulang semuanya dan merasakan semua kebahagiaan serta memperbaiki segala kesalahan. Dalam kesendirian kita akan lebih peduli pada diri kita sendiri.
Terlepas dari kodrat kita sebagai seorang manusia yang pasti akan selalu melakukan kekhilafan, tentu kita ingin semua kejadian yang akan dan pernah kita alami akan selalu meninggalkan kenangan yang manis dan membahagiakan. Namun hidup ini bukan sebuah file video yang bisa kita edit dan hilangkan bagian gambar dan audio yang tidak bagus, agar semua tampilan gambar dan audio-nya bisa sempurna.
Saat-saat kita sendiri merupakan saat-saat terbaik bagi seseorang, yang sangat disayangkan jika dilalui dengan bersedih menyesali pengalaman yang telah terlalui tanpa berniat untuk tidak mengulangnya kembali. Sendiri bukan berarti sepi, dan dalam kesendirian pun tidak berarti kita akan kesepian. Terlalu berlebihan jika kita menganggap jika diri kita tengah yang sendiri akan merasakan kesepian, faktanya dalam kesendirian kita bisa lebih fokus memilah dan memilih langkah mana yang harus kita pilih berdasarkan keinginan kita sendiri.
Sendiri Berarti Mandiri...?
Memang semua pilihan memiliki konsekuensi yang berbeda, dan konsekuensi itu bisa berupa kebahagiaan atau pun ketidak bahagiaan. Tanpa menghilangkan keberadaan dan masukan dari orang lain yang berada disekitar kita, saat kita menentukan pilihan berdasarkan hasil pemikiran dan pertimbangan kita sendiri, kita pun mau tidak mau harus menerima konsekuensi dari keputusan yang kita ambil tersebut. Diri kita sendiri pun tidak bisa menyalahkan orang lain jika konsekuensi dari keputusan kita tersebut tidak menyenangkan bagi kita. Dengan belajar menerima apa pun konsekuensi dari apa yang kita putuskan, lambat laun kita pun bisa menjadi seseorang yang lebih mandiri.Banyak maestro-maestro musik, seniman dan bahkan ilmuwan menghasilkan sebuah karya yang istimewa dalam kesendiriannya. Disaat mereka sendiri, mereka bisa lebih leluasa melepaskan imajinasi, mimpi dan pikiran mereka. Dan lalu apa pun hasil imajinasi, impian dan pikiran mereka, mereka tampilkan dalam bentuk sesuatu yang nyata yang tidak lain adalah karya-karya mereka sendiri.
Mengapa kita tidak mencoba berkarya nyata dan menghasilkan sesuatu berdasarkan kesendirian kita? Jika para seniman dan ilmuwan itu menggabungkan imajinasi mereka dengan apa pun dasar pengetahuan yang mereka miliki sehingga menghasilkan sebuah karya, seharusnya kita pun bisa melakukan hal yang serupa. Saat kita tengah sendiri cobalah pikirkan dan temukan sesuatu yang sangat kita gemari, lalu apresiasikan sesuatu tersebut menjadi karya yang setidaknya anda sendiri yang akan menikmatinya.
Cobalah dari sesuatu hal yang termudah yang bisa kita pikirkan, lalu bayangkan apa konsekuensi dari sesuatu tersebut jika kita apresiasikan menjadi sebuah karya nyata. Mulailah dari hal termudah yang bisa kita semua pikirkan dan bayangkan, cobalah membayangkan sesuatu yang baik-baik lalu apresiasikan sesuatu yang baik-baik tersebut menjadi sebuah karya nyata. Bukankah melakukan KEBAIKAN termasuk sebuah karya nyata yang bisa dinikmati setidaknya oleh diri kita sendiri???? Dan kebaikan yang paling mudah yang bisa dilakukan semua orang adalah TERSENYUM... :)
Terima kasih atas artikelnya, sangat bermanfaat
BalasHapus