Rabu, 19 Juni 2013

Mengenal Burung GARUDA

Mengenal Burung GARUDA Sebagai Sosok Nyata Dan Lambang Negara


Burung Garuda, sebagai warga negara republik Indonesia sudah pasti kita akan mengetahui bahwa burung Garuda merupakan lambang negara kita. Namun jika kita ditanya apakah burung Garuda itu benar-benar ada? seperti apakah sosok nyata sang burung Garuda?, ternyata para ahli burung sekali pun sampai dengan saat ini masih mencari-cari dimana burung Garuda hidup dan seperti apa sosok nyata dari sang burung Garuda tersebut.

Menurut keterangan beberapa ahli burung, satu-satunya burung asli Indonesia yang memiliki kesamaan dengan penggambaran sang Garuda sebagai lambang negara Indonesia adalah burung Elang Jawa. Kesamaan yang dimaksud adalah dimana keduanya sama-sama memiliki jambul dibagian belakang kepalanya, dan juga seperti kita ketahui bahwa burung Garuda digambarkan dengan ciri-ciri yang serupa dengan burung Elang, itu terlihat dari penggambaran Mata, Paruh dan Cakar pada kedua kakinya.

Selain pendapat dari para ahli burung tersebut ada juga pendapat yang menyatakan bahwa burung Garuda atau lambang Sang Garuda itu diadaptasi dari sosok Garuda yang dapat kita jumpai dalam kisah legenda Mahabarata. Dimana dalam kisah tersebut Garuda merupakan sesosok yang menjadi wahana dewa wisnu, dan dalam kisah tersebut diceritakan pula bahwa Garuda memiliki kesaktian yang sangat hebat.

Elang Jawa "GARUDA Yang Hampir Binasa"


Elang Jawa yang merupakan burung endemik pulau Jawa saat ini kondisi sangat-sangat mengkhawatirkan sekali, saat ini menurut perkiraan para ahli burung dipulau Jawa sendiri hanya tersisa 200 ekor saja dan lima diantaranya terdapat diarea lereng gunung Merapi. Menurut petugas Pengendalian Ekosistem Hutan Taman Nasional Gunung Merapi bahwa lereng Merapi merupakan lokasi yang sangat cocok sebagai habitat bagi Elang Jawa, dan sekitar beberapa bulan yang lalu sekitar bulan Februari 2012 mereka pun berhasil melepas satu ekor burung Elang Jawa sehingga saat ini populasi Elang Jawa dilereng Merapi bertambah menjadi enam ekor.

Setelah sebelumnya Elang Jawa jantan yang dilepasliarkan tersebut menjalani rehabilitasi di Yayasan Konservasi Alam Yogyakarta selama dua tahun, sebelumnya merujuk hasil pemantauan para petugas bahwa dilereng Merapi terdapat Elang Jawa betina sehingga pelepasan Elang Jawa jantan tersebut diharapkan dapat membantu menambah lagi populasi Elang Jawa di lereng Merapi. Jika memang benar bahwa Elang Jawa lah yang telah menginspirasi para pendiri bangsa ini dalam menentukan lambang negara, sungguh akan sangat mengecewakan sekali jika Elang Jawa punah dengan begitu saja.

Terlepas dari benar atau tidak bahwa Elang Jawa merupakan gambaran nyata dari sosok Sang Garuda, sudah saatnya lah kita juga lebih memperdulikan lagi ke eksisan satwa-satwa asli Indonesia dari kepunahan, karena disadari atau tidak bahwa satwa-satwa tersebut sering sekali membawa dan mengharumkan nama bangsa Indonesia ditingkat Internasional.

GARUDA Dalam Mahabarata


Seperti telah dituliskan sebelumnya bahwa dalam penelitiannya untuk menemukan sosok nyata Sang Garuda para ahli burung pun berpendapat bahwa sosok Sang Garuda merupakan sosok yang diadaptasi dari sosok Garuda dalam kisah Mahabarata, dimana dalam kisahnya Garuda digambarkan sebagai sosok yang berani, perkasa dan setia kawan.

Dikisahkan juga bahwa Garuda merupakan sosok setengah burung dan setengah manusia, Garuda juga diceritakan sebagai kendaraan dewa Wisnu saat berkelana di Bumi. Dalam cerita tersebut Garuda merupakan rajanya para burung, Garuda digambarkan memiliki mata, paruh, kepala, sayap dan ekor seperti burung Elang. Selain itu Garuda pun digambarkan memiliki tangan dan kaki seperti layaknya seorang manusia, Ia pun dilukiskan memiliki muka yang putih sayap berwarna merah dengan tubuh berwarna keemasan.

Hingga saat ini memang banyak sekali pernyataan yang berbeda-beda terkait sosok nyata Sang Garuda, namun satu hal yang pasti dari sekian banyak perbedaan yang istimewa yang terdapat dinegeri kita tercinta semuanya bisa bersatu dan menjadi satu dalam semboyan "Bhineka Tunggal Ika" seperti yang tertulis di pita putih dalam cengkraman Sang Garuda lambang negara Indonesia.

GARUDA PANCASILA : Awal Mula Dan Makna


Siapa penemu dan penggagas burung Garuda sebagai lambang negara Indonesia?, beliau adalah Menteri Negara pada zaman pemerintahan Presiden Soekarno yang bernama Sultan Hamid II dari Pontianak. Selama menjabat sebagai menteri negara Sultan Hamid II ditugaskan oleh bung Karno untuk merencanakan, merancang dan merumuskan gambar lambang negara.

Setelah membentuk panitia teknis bernama Panitia Lencana Negara yang beranggotakan para tokoh pada masa itu dua diantaranya adalah M Yamin dan Sultan Hamid II sendiri, panitia ini bertugas untuk menyeleksi usulan rancangan lambang negara yang selanjutnya akan diajukan kepada pemerintah. Dari hasil seleksi tersebut terpilihlah dua usulan yaitu rancangan karya Sultan Hamid II dan M Yamin, pada proses selanjutnya pemerintah menerima rancangan karya Sultan Hamid II dan menolak karya M Yamin karena dalam rancangannya M Yamin menyertakan simbol Matahari dan pemerintah menilai bahwa simbol ini menunjukan pengaruh Jepang.

Setelah melalui beberapa penyempurnaan, pada tangga 15 Februari 1950 Presiden Soekarno untuk pertama kalinya memperkenalkan lambang negara pada masyarakat bertempat di Hotel Des Indes Jakarta, namun begitu penyempurnaan kembali lambang negara terus diupayakan.


Berikut ini arti dan makna yang terdapat pada lambang GARUDA PANCASILA:

I. Burung Garuda

- Kepala menghadap ke Kanan bermakna bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang selalu ingin berada pada jalan yang benar.
- Sayap yang membentang bermakna bahwa bangsa Indonesia selalu siap untuk terbang dan menjunjung nama baik, harkat dan martabat bangsa.
- Jumlah helai bulu pada Sayap yang berjumlah 17 menandakan tanggal Hari Kemerdekaan kita yang jatuh tepat pada tanggal 17.
- Jumlah helai bulu Ekor yang berjumlah 8 menandakan Bulan Kemerdekaan kita yaitu bulan 8 atau Agustus.
- Jumlah helai bulu yang terdapat pada pangkal Ekor = 19 helai dan bulu Leher = 45 helai, yang jika dijadikan satu akan membentuk sebuah tahun yaitu Tahun Kemerdekaan kita 1945.
Jadi secara keseluruhan jumlah helai yang terdapat pada masing-masing bagian pada lambang burung Garuda memiliki arti Tanggal, Bulan dan Tahun Kemerdekaan kita yaitu pada 17 Agustus 1945.

II. Perisai

- Lima simbol pada perisai merupakan penggambaran dari ke-Lima sila dalam Pancasila.
- Lambang Bintang ditengah perisai merepresentasikan sila pertama dari Pancasila "Ketuhanan yang maha Esa", lambang Bintang dipilih sebagai representasi dari cahaya yang bermakna bahwa Tuhan yang maha Esa akan selalu mejadi cahaya kerohanian bagi seluruh rakyat Indonesia.
- Lambang Rantai pada bagian kanan bawah perisai yang terdiri dari mata rantai berbentuk segi empat yang melambangkan Laki-laki dan lingkaran yang melambangkan Perempuan menjadi satu dalam sebuah ikatan yang tidak terputus, lambang ini merepresentasikan sila kedua Pancasila "Kemanusiaan yang adil dan beradab".
- Lambang Pohon Beringin pada bagian kanan atas perisai merepsentasikan sila ketiga Pancasila "Persatuan Indonesia" bermakna bahwa pohon Beringin yang besarbisa digunakan untuk berteduh banyak orang, seperti halnya rakyat Indonesia yang selalu bisa "berteduh" dibawah naungan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
- Lambang Kepala Banteng dibagian kiri atas perisai merepsentasikan sila keempat Pancasila "Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan", Banteng digambarkan sebagai hewan sosial yang suka berkumpul hal itu menggambarkan orang-orang berkumpul untuk musyawarah untuk membuat sebuah keputusan.
- Lambang Padi dan Kapas pada bagian kiri bawah perisai merepresentasikan sila kelima Pancasila "Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia", Padi dan Kapas digambarkan sebagai kebutuhan Pangan dan Sandang sebagai syarat utama menuju sebuah kemakmuran yang merupakan tujuan dari sila kelima Pancasila.

III. Pita Putih

Pita Putih pada cengkraman kaki burung garuda yang bertuliskan "Bhineka Tunggal Ika" bermakna bahwa walaupun Indonesia terdiri dari berbagai macam suku, budaya dan bahasa yang berbeda-beda tapi memiliki satu tujuan yang sama yaitu Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Sumber: Berbagai sumber
Postingan lainnya  Duel-Duel Terdasyhat LUFFY SI TOPI JERAMI (One Piece)
Jhekos Area
JHEKOS AREA Updated at: Rabu, Juni 19, 2013

Tidak ada komentar :

Posting Komentar